Pernah nggak kepikiran, gimana kalau semua dosa yang kita kumpulkan selama ini bisa ditukar jadi saldo DANA? Bayangin aja, setiap ngomongin orang langsung dapet Rp5.000, atau sekali bohong dapet cashback 10%. Dunia mungkin bakal penuh orang berdosa kaya raya, dan influencer tobat pun bakal jadi profesi paling langka.
Tapi lucunya, kalau dosa beneran bisa dikonversi jadi saldo, kita bakal liat orang rebutan buat berbuat salah. Ada yang sengaja ngutang dan nggak bayar karena pengen bonus referral dosa. Bahkan mungkin bakal ada aplikasi “DosaPay” buat tracking kesalahan harian dan dapet komisi.
Tenang, ini cuma jokes. Jangan seriusin banget. Tapi dari sini kita bisa ambil pelajaran: betapa absurdnya kalau hal buruk malah dihargai. Untungnya, di dunia nyata, sistemnya belum separah itu meskipun kadang terasa hampir mirip.
Teknologi Belum Sampai Sana, Tapi Imajinasi Jalan Terus

Coba bayangin kalau AI dan blockchain bisa tracking dosa. Siapa tahu nanti ada startup spiritual yang bikin sistem reward dosa berbasis data. Misal, kamu nyenggol motor orang tapi kabur, langsung dapet notifikasi “Selamat! Kamu mendapatkan Rp10.000 karena kabur tanpa rasa bersalah.”
Mungkin nanti ada aplikasi yang mendeteksi kata-kata toxic dan langsung transfer saldo ke DANA. Semakin kamu toxic, semakin tajir. Dunia jadi penuh konten marah-marah demi cuan. Cancel culture malah jadi strategi monetisasi.
Tapi ini cuma ilustrasi konyol yang sebetulnya jadi tamparan juga. Di dunia nyata, perbuatan baik memang nggak langsung kasih reward materi. Tapi bukan berarti itu nggak bernilai. Kadang, justru yang diam-diam berbuat baik, dapat hasil paling manis.
Jangan sampai Berbuat Dosa jadi Cuan

Lucu ngebayangin dosa jadi sumber penghasilan. Tapi kalau beneran terjadi, dunia bakal hancur. Orang-orang jadi berlomba bikin drama dan menyakiti orang lain demi transferan masuk. Kalau semua dosa dihargai, berarti moral bisa dibeli, kan?
Untungnya, logika dan etika masih hidup (semoga). Kita hidup bukan buat jadi kaya dari kejahatan. Kalau mau kaya, mending bikin usaha halal, jualan kopi, atau jadi content creator positif. Dunia nggak butuh lebih banyak penjahat yang kreatif.
Yang ngeri, kondisi ini udah mulai kebaca di dunia nyata. Belum ada fitur tukar dosa ke saldo, tapi konten toxic dan sensasional justru lebih cepat viral. Jadi mungkin, ironi ini udah kejadian tanpa teknologi.
Sedekah Itu Versi Halalnya
Kalau kamu nyari cara dapet cuan dari kegiatan spiritual, mending balik ke sedekah. Banyak platform digital yang kasih promo atau reward buat donasi. Bedanya, kamu dapet berkah, bukan beban moral.
Sedekah itu kayak investasi tanpa risiko. Emang nggak selalu langsung balik dalam bentuk uang, tapi bisa dalam bentuk ketenangan, keberuntungan, bahkan bantuan di saat nggak disangka-sangka. Itu lebih legit daripada cashback dosa.
Daripada nunggu sistem absurd diciptakan, mending mulai aja transfer kebaikan. Siapa tahu, dari situ pintu rezeki beneran kebuka. Kadang, saldo DANA datang bukan karena ngemis cuan, tapi karena bikin hati ringan.
Jangan Ngarep Cashback dari Dosa
Kalau dosa itu investasi, itu adalah investasi bodong. Nggak ada jaminan untung, malah bisa bikin hidup kacau. Mungkin kamu dapet uang, tapi bayar dengan rasa bersalah, keretakan hubungan, bahkan reputasi yang rusak.
Cashback dosa itu ilusi. Yang ada, kamu makin sering jatuh di lubang yang sama. Dunia nggak butuh lebih banyak yang jahat demi viral. Dunia butuh yang berani beda yang tetap waras meskipun nggak dapet apa-apa di awal.
Dan percaya deh, hidup bersih dan damai itu jauh lebih enak daripada hidup dikejar dosa walau dompet tebel.
Upgrade Diri, Bukan Dosa
Jangan tunggu teknologi bisa tukar dosa jadi DANA. Mending upgrade diri sekarang. Bikin karya, bantu orang, jaga ucapan. Emang nggak langsung jadi kaya, tapi bisa jadi awal rezeki yang lebih besar.
Kadang, cukup jadi baik aja udah cukup buat orang percaya dan kasih kamu peluang. Dunia nggak butuh orang sempurna, tapi orang yang terus memperbaiki diri. Perbaikan itu investasi, bukan beban.
Dan bonusnya? Kamu bisa tidur tenang. Nggak perlu takut ada notifikasi “Saldo DANA kamu bertambah karena ngebully orang di Twitter.”
Jangan Nunggu Dosa Jadi Aset Digital
Mungkin terdengar kocak ngebayangin dosa bisa ditukar jadi saldo. Tapi kenyataannya, perbuatan buruk nggak pernah bikin kamu benar-benar untung. Efeknya panjang, dan kadang datang saat kamu lagi nggak siap nerima.
Sebaliknya, kebaikan meski nggak selalu instan akan kasih kamu jalan rezeki yang lebih berkelanjutan. Daripada nunggu sistem absurd tercipta, mending fokus jadi orang baik dari sekarang.
Saldo DANA bisa dicari lewat usaha. Tapi saldo jiwa yang damai dan hati yang bersih? Itu cuma bisa kamu dapet kalau kamu tahu batas mana yang pantas dilanggar dan mana yang harus dijaga.