Pernah nggak kamu ketemu orang yang hobi banget ngasih nasihat ke orang lain tapi hidupnya sendiri justru amburadul? Fenomena ini ternyata sering banget ditemuin dalam kehidupan sehari-hari. Ada orang yang selalu keliatan paling tahu jalan hidup orang lain, padahal kalau kita liat, kehidupannya jauh dari kata beres. Dari situ sering muncul pertanyaan kenapa bisa orang seperti ini justru pede banget ngasih wejangan, sementara dirinya sendiri masih kesulitan menghadapi masalah pribadi.
Fenomena semacam ini nggak bisa dipandang sebelah mata. Kalau kamu perhatiin, kadang orang yang hidupnya acak-acakan malah rajin menasihati. Mereka seolah punya panggung buat ngomong, padahal urusannya sendiri belum kelar. Bukan berarti semua nasihatnya salah, tapi aneh aja rasanya kalau saran datang dari orang yang keadaannya juga masih penuh kekacauan.
Artikel ini bakal bahas lebih dalam soal fenomena orang yang ngasih nasihat tapi hidup sendiri amburadul. Dari alasan kenapa mereka melakukan itu, sampai dampaknya ke hubungan sosial dan cara kita menyikapinya. Yuk kita kulik bareng-bareng dengan santai dan apa adanya.
Kenapa orang suka ngasih nasihat
Salah satu alasan orang suka ngasih nasihat adalah karena pengen merasa dibutuhkan. Dengan berbagi pandangan, mereka seakan jadi sosok yang punya nilai lebih di mata orang lain. Kamu pasti pernah dapet nasihat dari teman yang sebenarnya kondisinya juga lagi berantakan. Saat itu kamu mungkin mikir dalam hati, kenapa dia berani ngomong begitu.
Selain itu, ada juga yang ngasih nasihat buat menutupi masalahnya sendiri. Dengan fokus pada hidup orang lain, mereka merasa bisa melupakan kekacauan yang lagi terjadi. Jadi, memberi saran itu bukan cuma soal membantu, tapi juga cara untuk mengalihkan perhatian dari masalah pribadinya.
Di sisi lain, ada pula yang percaya kalau pengalaman buruk bisa jadi pelajaran. Walau hidupnya amburadul, mereka ngerasa punya hak buat sharing. Kadang dari kegagalan yang mereka alami, muncul kalimat-kalimat yang kalau dipikir dalam memang ada benarnya. Jadi, meskipun cara hidupnya nggak ideal, nasihatnya bisa tetap bermanfaat.
Antara teori dan praktik

Beda antara teori sama praktik selalu menarik dibahas. Banyak orang jago ngomong, tapi begitu disuruh ngerjain sendiri, hasilnya jauh dari yang diomongin. Kayak orang yang paham teori diet, tapi tetap aja nggak bisa nahan diri kalau liat gorengan.
Fenomena ini bikin orang lain kadang ragu menerima nasihat dari sosok yang hidupnya nggak teratur. Kamu mungkin mikir, kalau teorinya aja dia susah jalanin, gimana bisa aku percaya sama ucapannya. Tapi kenyataannya, teori itu sering kali lebih mudah diucapin daripada dijalanin.
Nah, di sinilah pentingnya kamu pinter-pinter menyaring. Jangan langsung menolak nasihat cuma karena ngeliat kondisi orangnya. Bisa jadi ucapannya ada benernya, meskipun dia sendiri belum bisa nerapin. Memisahkan antara isi nasihat dan siapa yang ngomongin jadi kunci biar kamu nggak salah langkah.
Dampak pada hubungan sosial
Orang yang kebiasaan ngasih nasihat tapi hidupnya amburadul biasanya bikin orang sekitarnya jengah. Teman atau keluarga jadi males dengerin karena ngerasa omongannya nggak sejalan sama tindakannya. Akibatnya, hubungan sosial bisa renggang.
Buat sebagian orang, nasihat yang datang dari sosok seperti ini dianggap omong kosong. Kamu bisa ngerasain sendiri, pasti ada perasaan ilfeel kalau terus-terusan dinasehati sama orang yang hidupnya berantakan. Bahkan nggak jarang muncul konflik karena yang dinasehati merasa direndahkan.
Tapi ada juga sisi positifnya. Kadang orang jadi punya bahan refleksi. Walau sebal, ada kalanya kita mikir, jangan sampai aku kayak dia. Jadi, kehadiran orang macam ini bisa juga jadi pengingat buat kita supaya nggak cuma pintar ngomong, tapi juga bisa bener-bener menjalani apa yang kita ucapkan.
Ngomongin soal kebersamaan dan hubungan sosial, vibe seru ini mirip sama suasana karnaval pembangunan Cilacap. Semua orang berkumpul, saling berbagi, meski masing-masing punya kekurangan. Kadang ada yang datang buat pamer, ada juga yang cuma ikut meramaikan. Tapi dari situ kita bisa lihat bahwa hidup selalu punya warna yang beragam.
Cara menyikapi fenomena ini
Kalau kamu ketemu sama orang yang suka ngasih nasihat padahal hidupnya masih amburadul, langkah pertama yang bisa lakukan adalah tetap tenang. Jangan buru-buru ngejudge. Dengerin dulu apa yang dia omongin, lalu saring sesuai kebutuhanmu.
Kamu juga bisa menjadikan momen itu sebagai bahan introspeksi. Meski nggak semua nasihatnya tepat, bisa jadi ada poin yang bermanfaat. Terkadang kata-kata sederhana dari orang yang hidupnya berantakan justru bisa nyentuh hati. Jadi, jangan buru-buru menolak.
Tapi bukan berarti kamu harus selalu manut. Kalau nasihatnya jelas-jelas nggak masuk akal, nggak ada salahnya kamu abaikan. Ingat, kamu punya kendali penuh atas hidupmu. Pilih mana yang cocok, buang mana yang cuma bikin ribet. Dengan begitu, kamu tetap bisa menghargai orang lain tanpa kehilangan arah sendiri.
Belajar dari kehidupan sehari-hari

Hidup memang penuh warna. Dari orang yang amburadul aja kita bisa dapet pelajaran. Kamu mungkin pernah ngerasa heran kenapa orang tertentu pede banget ngomongin hidup orang lain, padahal dirinya sendiri masih penuh masalah. Dari situ, kita bisa belajar pentingnya konsistensi antara ucapan dan tindakan.
Kalau kamu punya pengalaman gagal, bukan berarti nggak boleh berbagi. Justru pengalaman itulah yang bikin nasihatmu terasa nyata. Bedanya, usahakan apa yang kamu omongin juga kamu jalani. Dengan begitu, orang lain bakal lebih respect dan percaya sama ucapanmu.
Selain itu, jangan lupa bahwa hidup setiap orang beda-beda. Kamu nggak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain. Fokus aja pada perjalananmu sendiri. Kalau ada nasihat yang pas, ambil. Kalau nggak, tinggalin. Sama kayak orang yang belajar usaha jualan stiker custom, mungkin banyak yang komentar atau nyinyir, tapi kalau dia yakin dengan jalannya, lama-lama hasilnya bisa kelihatan.
Kesimpulan
Fenomena orang yang ngasih nasihat tapi hidup sendiri amburadul memang sering bikin kita geleng-geleng kepala. Ada orang yang rajin banget ngomongin hidup orang lain, padahal dirinya sendiri masih penuh masalah. Tapi kalau dipikir lagi, ini bagian dari dinamika kehidupan. Dari situ kita bisa belajar memilah mana ucapan yang bermanfaat dan mana yang cuma angin lalu.
Kamu juga perlu ingat bahwa setiap orang punya caranya sendiri dalam menghadapi hidup. Kadang nasihat yang datang dari orang berantakan tetap bisa membawa manfaat. Jadi, jangan langsung menolak hanya karena liat kondisi orangnya. Ambil yang berguna, buang yang bikin ribet.
Pada akhirnya, yang paling penting adalah gimana kamu bisa hidup konsisten dengan ucapanmu sendiri. Jangan sampai cuma pintar ngomong tapi nggak bisa ngelakuin. Dengan begitu, kamu bukan hanya memberi nasihat, tapi juga memberi teladan. Karena pada akhirnya, orang lebih menghargai tindakan nyata daripada sekadar kata-kata.