Batagor, Jajanan Bandung yang Garingnya Legendaris

Batagor alias baso tahu goréng itu makanan khas Bandung yang udah jadi legenda nasional. Awalnya mungkin cuma jajanan pinggir jalan, tapi sekarang keberadaannya udah kayak selebgram, ada di mana-mana. Mau di kota besar, warung kecil, sampai restoran mall, pasti ada aja yang jual batagor. Rasanya yang nggak ngebosenin, plus bumbu kacangnya yang bikin nagih, bikin batagor jadi menu wajib kalau lagi ngidam camilan gurih.

Sekali gigit, langsung terasa kombinasi tekstur yang unik, luar renyah, dalamnya lembut dan kenyal. Pembuat batagor ngasih ciri khas kuat lewat adonan ikan tenggiri yang mereka racik sendiri. Mereka bikin rasa ikannya kerasa banget tanpa bikin amis. Pas penyajiannya, mereka nyiram batagor pakai bumbu kacang manis-pedas, terus nambahin sambal, kecap, dan perasan jeruk nipis biar rasanya makin nendang. Beuh, lidah bisa joget!

Komposisi Dasarnya Simpel, Tapi Rasanya Beneran Nendang

Proses bikin batagor emang kelihatan sederhana, tapi sebenernya butuh ketelatenan. Para pembuat batagor ngancurin tahu sampai lembut, lalu ngisi tiap potongannya pakai adonan ikan tenggiri yang mereka campur sendiri dengan tepung tapioka. Setelah itu, mereka bisa ngegulung adonan ke dalam kulit pangsit atau langsung ngebentuknya jadi bulatan, lalu ngegoreng semua bahan sampai warnanya garing kecokelatan.

Buat yang suka versi berkuah, ada juga batagor kuah. Penyajiannya pakai kuah kaldu kayak bakso. Rasanya lebih ringan, cocok buat kamu yang lagi pengen makanan hangat tapi tetap gurih. Tapi tetap, yang paling populer ya versi gorengnya. Apalagi kalau ada irisan timun segar sebagai topping. Kombinasi panas-gurih-segar yang bikin mulut nggak bisa berhenti ngunyah.

Cerita dari Tahun 70-an, Inovasi yang Lahir dari Kepepet

Cerita dari Tahun 70-an, Inovasi yang Lahir dari Kepepet

Sejarah batagor dimulai dari seorang perantau bernama Isan di Bandung. Ceritanya dia jualan baso tahu kukus (alias siomay), terus suatu hari ada sisa dagangan yang nggak habis. Isan kepikiran buat goreng aja tuh siomay sisa. Eh, malah jadi lebih enak dan disukai pelanggan. Dari situlah batagor lahir, sekitar tahun 1970-an, dan langsung jadi tren.

Baca Juga  Lotek, Salad Tradisional Khas Sunda yang Kaya Rasa dan Budaya

Sejak saat itu, batagor nggak cuma jadi pengisi perut, tapi juga bukti bahwa ide besar bisa lahir dari kondisi terbatas. Inovasi dari rasa penasaran, dan pastinya nggak takut gagal. Coba bayangin kalau si Isan waktu itu nggak kepikiran buat goreng dagangannya yang sisa, mungkin kita nggak bakal kenal jajanan ini sekarang.

Cerita kayak gini mirip sama warisan budaya lainnya yang juga lahir dari rasa syukur dan kreativitas masyarakat lokal. Kalau kamu tertarik sama budaya unik lainnya, kamu wajib banget baca soal Sedekah Laut di Cilacap, tradisi penuh makna yang masih dilestarikan sampai sekarang. Sama kayak batagor, tradisi ini juga jadi bukti bahwa lokalitas itu punya daya tahan luar biasa.

Batagor Itu Fleksibel, Bisa Jajanan Kaki Lima, Bisa Menu Resto

Satu hal yang bikin batagor tetap eksis dan nggak ketinggalan zaman adalah fleksibilitasnya. Mau kamu cari versi murah meriah di pinggir jalan, atau versi mahal dengan plating cantik di restoran, dua-duanya tetap enak. Bahkan sekarang banyak batagor yang dijual dalam bentuk frozen food, tinggal goreng aja di rumah.

Kamu juga bisa nemuin batagor di tempat wisata, termasuk di spot-spot kekinian kayak Havana Hills di Cilacap, yang mulai menghadirkan jajanan lokal sebagai daya tarik kuliner. Jadi selain menikmati pemandangan keren, kamu juga bisa ngemil batagor yang nggak kalah keren.

Sebagai salah satu street food paling ikonik, batagor berhasil beradaptasi dengan zaman. Bahkan udah sering muncul di festival kuliner internasional. Ini bukti kalau makanan khas Indonesia bisa banget bersaing dengan sajian luar negeri, asal dikemas dengan kreatif.

Bukan Sekadar Makanan, Batagor Itu Cerita Rakyat

Bukan Sekadar Makanan, Batagor Itu Cerita Rakyat

Batagor bukan cuma soal rasa gurih dan bumbu kacang yang bikin ketagihan. Di baliknya, ada cerita perjuangan, inovasi, dan adaptasi. Dari awalnya cuma solusi menyelamatkan dagangan sisa, sekarang jadi kebanggaan kuliner nasional. Ini menunjukkan bahwa sesuatu yang besar bisa tumbuh dari hal kecil, selama ada kemauan dan keberanian buat ngejalanin ide baru.

Baca Juga  Jasuke Jajanan Hangat yang Selalu Bikin Kangen

Setiap kali kamu makan batagor, kamu juga lagi menikmati hasil dari semangat kreatif orang lokal. Jadi lain kali kalau lihat tukang batagor lewat, jangan cuma mikir camilan doang,ingat juga kisah inspiratif yang ada di baliknya.

Kesimpulan

Batagor memang tampil sederhana, cuma tahu isi ikan yang digoreng lalu disiram saus kacang. Tapi para penikmatnya langsung ngerasain kekayaan rasa, sejarah, dan budaya yang tersembunyi di balik tampilan simpel itu. Isan, perantau kreatif asal Bandung, mulai menggoreng sisa baso tahu pada tahun 70-an. Dari situ, dia berhasil menciptakan jajanan yang akhirnya tumbuh jadi ikon kuliner nasional dan disukai banyak orang di berbagai daerah.

Kehadirannya di jalanan, pasar, hingga tempat wisata kayak Havana Hills, menunjukkan bahwa makanan lokal bisa punya tempat spesial di hati masyarakat,asal rasanya beneran tulus dan otentik. Sama kayak tradisi Sedekah Laut yang terus dijaga, batagor juga jadi bagian kecil dari cerita besar budaya Indonesia.

Jadi lain kali kamu pengen ngemil, nggak usah bingung, cukup cari batagor, dan kamu bakal dapetin rasa yang nggak cuma enak, tapi juga penuh cerita.

By agung

4 thoughts on “Batagor, Jajanan Bandung yang Garingnya Legendaris”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *