Rawon, siapa yang tak kenal hidangan khas Jawa Timur ini? Bagi sebagian orang, rawon bukan sekadar makanan berkuah biasa, tetapi merupakan warisan budaya yang melekat dalam ingatan dan selera. Dengan ciri khas kuah hitam yang kental dan aroma rempah yang menggoda, rawon mampu menarik minat pecinta kuliner, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Faktanya, Taste Atlas pernah menobatkan hidangan ini sebagai salah satu sup terenak di dunia berkat cita rasanya yang autentik dan menggugah selera. Namun, tahukah kamu bahwa di balik kelezatannya, rawon memiliki sejarah panjang yang menarik untuk ditelusuri? Kali ini kita akan mengulas sejarah rawon, keistimewaan bahan-bahan yang digunakan, serta langkah-langkah lengkap untuk membuatnya sendiri di rumah.
Apa itu Rawon?
Rawon merupakan sup daging sapi khas Jawa Timur yang dikenal dengan kuah hitam pekat hasil dari penggunaan kluwek atau kepayang sebagai bahan utama. Kluwek menghadirkan warna hitam pekat serta cita rasa unik yang jarang dijumpai dalam hidangan lainnya. Selain kluwek, rawon juga kaya akan rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, jahe, kunyit, kemiri, serta aneka daun aromatik seperti daun salam dan daun jeruk.
Potongan daging sapi dimasak hingga empuk dan menyatu dengan cita rasa kuah. Biasanya, rawon disajikan bersama nasi putih, tauge pendek (kecambah), telur asin, serta sambal untuk menambah rasa pedas. Beberapa orang juga menambahkan kerupuk udang sebagai pelengkap.
Sejarah Rawon yang Tersembunyi

Jejak sejarah rawon dapat ditelusuri hingga abad ke-10, tepatnya tahun 901 Masehi. Keberadaan rawon tercatat secara tertulis dalam Prasasti Taji, yang disusun oleh Rakryan I Watu Tihang Pu Sanggramadurandara sebagai bukti sejarah awal mula hidangan ini. Prasasti tersebut menyebutkan kata “Rarawwan“, yang diyakini sebagai cikal bakal nama rawon.
Nama tersebut diperkirakan berasal dari kata “rawa”, merujuk pada warna kuah rawon yang gelap seperti air rawa. Meskipun berasal dari kawasan pedesaan di Ponorogo, Jawa Timur, rawon pada masa lampau ternyata merupakan sajian mewah yang disantap oleh kalangan kerajaan, seperti Keraton Mangkunegaran di Surakarta. Hal ini menunjukkan bahwa rawon memiliki kedudukan penting dalam budaya kuliner Nusantara.
Hingga kini, rawon masih menjadi primadona di berbagai daerah di Indonesia, bahkan keberadaannya telah menembus batas negara dan dikenal secara internasional dengan sebutan “black soup”.
Kandungan Gizi dan Manfaat Rawon
Selain rasanya yang khas, rawon juga mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Daging sapi sebagai bahan utama kaya akan protein hewani yang baik untuk pembentukan otot. Kandungan zat besi di dalamnya juga membantu mencegah anemia. Meskipun secara alami bersifat beracun dan harus diolah dengan cermat, kluwek yang telah melalui proses fermentasi dengan tepat justru mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Rempah-rempah seperti kunyit dan jahe berperan sebagai anti-inflamasi alami dan membantu menjaga sistem pencernaan. Tak heran, jika rawon disebut sebagai hidangan yang bukan hanya menggugah selera, tetapi juga memberi manfaat kesehatan.
Cara Membuat Rawon Sendiri di Rumah

Meskipun terlihat rumit, rawon bisa kamu buat sendiri dengan langkah-langkah berikut ini.
Bahan Utama:
- 1 kg daging sapi (disarankan menggunakan bagian sandung lamur atau sengkel untuk hasil yang lebih empuk dan gurih)
- 3 sdm kluwek yang sudah dihaluskan
- 2 batang serai, memarkan
- 2 ruas lengkuas, memarkan
- 6 lembar daun jeruk
- 6 lembar daun salam
- Garam, gula, merica, dan penyedap secukupnya
- 2 liter air
Bumbu Halus:
- 10 siung bawang putih
- 14 siung bawang merah
- 10 cabai merah
- 10 cabai rawit (sesuai selera)
- 2 ruas jahe
- 2 ruas kunyit
- 6 butir kemiri
- 1 sdt ketumbar bubuk
- 1 sdt jintan bubuk
Langkah Memasak:
- Rebus daging sapi dengan air dan daun salam selama sekitar 1 jam hingga empuk. Setelah matang, angkat daging dan potong sesuai selera. Simpan air rebusan sebagai kaldu.
- Tumis bumbu halus bersama lengkuas, serai, daun jeruk, dan kluwek hingga harum dan matang sempurna.
- Masukkan air kaldu ke dalam tumisan bumbu, aduk hingga merata, kemudian biarkan hingga mendidih.
- Tambahkan potongan daging ke dalam kuah yang sudah mendidih, lalu beri garam, gula, dan penyedap rasa sesuai dengan selera kamu.
- Jika suka, tambahkan perasan jeruk nipis agar rasanya lebih segar.
- Hidangkan rawon bersama nasi hangat, tauge pendek, telur asin, sambal, dan kerupuk agar cita rasanya semakin lengkap dan menggugah selera.
Kesimpulan
Rawon bukan sekadar hidangan berkuah, melainkan warisan budaya kuliner Indonesia yang sarat akan sejarah dan keunikan. Berasal dari Jawa Timur dan telah dikenal sejak abad ke-10, rawon memikat banyak orang berkat kuah hitam khas dari kluwek serta aroma rempah yang menggoda. Dikenal pula secara internasional sebagai “black soup”, rawon tak hanya memanjakan lidah tetapi juga menyimpan berbagai manfaat gizi berkat kandungan protein, zat besi, dan antioksidan dari bahan-bahan utamanya. Dengan resep yang bisa dibuat di rumah, siapa saja dapat menikmati cita rasa klasik rawon sekaligus melestarikan kekayaan kuliner Nusantara.
[…] Tertarik mengetahui lebih banyak kuliner tradisional Indonesia? Baca juga artikel Rawon kuliner khas Jawa Timur. […]